9.10.2008

Tempura

Tempura (天ぷら tenpura) adalah makanan Jepang berupa makanan laut, sayur-sayuran, atau tanaman liar yang dicelup ke dalam adonan berupa tepung terigu dan kuning telur yang diencerkan dengan air bersuhu dingin lalu digoreng dengan minyak goreng yang banyak hingga berwarna kuning muda.


Tempura juga berarti cara menggoreng yang berbeda dengan furai (istilah bahasa Jepang untuk deep fry). Bahan makanan yang digoreng secara tempura dicelup ke dalam adonan tempura, sedangkan bahan makanan yang digoreng secara deep fry dibungkus secara berurutan dengan tepung terigu, kocokan telur, dan tepung panir.

Minyak goreng yang digunakan untuk menggoreng tempura sebaiknya minyak goreng yang bersih dan belum digunakan untuk menggoreng bahan makanan lain. Di restoran kelas atas yang menyediakan menu tempura, campuran minyak wijen yang harganya mahal dan minyak biji kapas sering dipakai untuk menggoreng tempura. Minyak bunga Camellia yang digunakan pegulat Sumo sebagai minyak rambut juga digunakan di beberapa restoran mahal untuk menggoreng tempura.

Minyak goreng yang dipakai untuk menggoreng tempura sering disebut minyak tempura (天ぷら油 tempura abura) yang merupakan sebutan untuk berbagai jenis minyak goreng seperti minyak canola, minyak selada, dan minyak bunga matahari.

Adonan tempura

Dalam bahasa Jepang, adonan tempura disebut koromo ( baju) karena seperti "baju" yang membungkus bahan makanan. Adonan tempura dibuat dari campuran tepung terigu berprotein rendah yang sudah didinginkan lebih dulu, telur ayam yang dikocok lepas, dan air dingin (air es). Semua bahan diaduk secara asal saja dengan sumpit sehingga masih tersisa gumpalan-gumpalan tepung. Tepung terigu yang diaduk-aduk sampai bercampur rata justru membuat adonan keras dan hasil gorengan tidak bagus.

Tempura yang dibuat di rumah biasanya menggunakan tepung tempura yang sudah merupakan campuran tepung terigu dan bubuk telur. Tepung tempura mengandung bahan-bahan kimia seperti soda kue dan bahan pengembang (baking powder) agar hasil gorengan menjadi garing dan tidak keras.

Semua jenis bahan makanan bisa dijadikan tempura. Pada umumnya suhu minyak sewaktu menggoreng adalah sekitar 160℃ sampai 170℃ dengan waktu menggoreng yang singkat. Suhu yang agak rendah digunakan sewaktu menggoreng sayur-sayuran dan makanan laut seperti kerang yang mudah menjadi keras terkena suhu tinggi. Suhu tinggi digunakan untuk menggoreng udang, cumi-cumi, dan ikan sampai adonan tempura berubah warna.

Irisan daging ayam, berbagai jenis daun dari tanaman liar yang dapat dimakan, dan dan bahan makanan produksi pabrik seperti chikuwa juga sering dijadikan tempura. Irisan tipis daging babi

yang digoreng secara tempura disebut Tonpura.

Penyajian

Tempura biasanya dinikmati dengan saus yang disebut Tentsuyu yang ditambah parutan lobak atau parutan jahe sebagai penyedap. Tentsuyu dibuat dari campuran katsuobushi, air, mirin dan kecap asin yang dimasak sampai mendidih untuk menguapkan alkohol lalu disaring. Tempura juga sering dinikmati bersama air perasan jeruk, garam dapur, atau campuran garam dapur dengan salah satu bahan sebagai berikut: macha (bubuk teh hijau), bubuk kari, bubuk kulit jeruk Yuzu, atau merica sichuan. Di beberapa daerah di Jepang, tempura juga dimakan bersama kecap asin atau kecap Inggris (Worcester sauce).

Tempura sering digunakan sebagai lauk yang diletakkan di atas makanan jenis lain. Tempura Donburi (dikenal juga sebagai Tendon) adalah nasi put

ih di dalam mangkok yang di atasnya diletakkan tempura lalu disiram saus kental yang disebut tare yang merupakan campuran kecap asin, gula, dan mirin. Masakan Jepang seperti udon dan soba yang di atasnya diletakkan tempura disebut Tempura Udon dan Tempura Soba.

Kakiage adalah salah satu jenis tempura yang merupakan campuran berbagai jenis sayur seperti bawang bombay, daun mitsuba (Cryptotaenia japonica), dan wortel yang digoreng bersama potongan udang atau udang berukuran kecil. Tempura Chazuke (Tencha) adalah sebutan untuk makanan Jepang berupa nasi putih yang diatasnya diletakkan Kakiage, diberi sedikit wasabi kemudian disiram dashi dan air teh hijau.

Sejarah

Tempura bukan makanan asli Jepang. Menurut catatan yang bisa dipercaya, cara menggoreng dengan mencelup makanan denga

n adonan tepung diperkenalkan oleh misionaris Katolik dari Portugis pada abad ke-16. Ada pendapat yang mengatakan kata "Tempura" berasal dari tradisi misionaris Portugis memakan makanan laut pada masa Pra-Paskah yang dalam bahasa Latin disebut ad tempora cuaresmae. Penjelasan lain mengatakan kata "Tempura" berasal dari bahasa Portugis temporas (masa suci), tempero (bumbu dapur), templo (kuil), atau tempora yang berasal dari bahasa Spanyol atau

bahasa Italia.

Pada zaman Edo, tempura merupakan makanan rakyat yang dijual di kaki lima dengan harga terjangkau. Tempura yang digoreng dengan minyak goreng yang harganya mahal seperti minyak wijen dan minyak biji kapas kemudian menjadi menu yang disajikan restoran mahal di Tokyo dan Kyoto.

Pada awalnya, tempura adalah sebutan untuk masakan daerah Kyushu dan Okinawa yang digoreng dengan minyak goreng yang didatangkan dari luar Jepang. Sejak zaman dulu sebenarnya di Jepang sudah dikenal gorengan dari adonan ikan yang dilumatkan bercampur tepung yang disebut Satsuma-age. Tempura berupa gorengan makanan laut dan sayur-sayuran seperti yang dikenal sekarang ini baru dimulai sejak zaman Edo.

Tempura yang hanya terdiri dari sayur-sayuran disebut Shojin-age. Pada zaman Edo dikenal 2 jenis tempura berdasarkan bagian telur yang dipakai untuk adonan tepung, yaitu Kinpura (kuning telur saja) dan Ginpura (putih telur saja). Sebagian kecil penjual tempura yang kuat memegang tradisi masih mempertahankan kedua jenis tempura ini.

Masakan Tionghoa juga mengenal sejenis tempura yang ditulis menggunakan aksara Tionghoa

軟炸 di depan nama bahan makanan, misalnya 軟炸蝦仁 untuk tempura udang.

Variasi tempura

  • Es krim tempura (es krim yang digoreng dengan adonan tempura)
  • Umeboshi tempura (Umeboshi tanpa biji yang digoreng dengan adonan tempura)
  • Momiji Tempura (kue kering berupa daun maple yang digoreng adonan tepung bercampur wijen dan gula, merupakan oleh-oleh dari air terjun Mino yang terdapat di kota Mino, Prefektur Osaka).

Serbaneka

  • Shogun Tokugawa Ieyasu yang penggemar berat makan tempura dikabarkan meninggal akibat terlalu banyak makan tempura, walaupun ada penjelasan lain yang mengatakan sebab kematian adalah sakit perut akibat makan tempura ikan kakap.
  • Dalam bahasa Jepang, kata Tempura juga mempunyai banyak arti negatif, seperti Tempura Gakusei (pelajar berseragam tapi berkelakuan tidak seperti anak sekolah) dan Tempura Hosō (jalan yang diaspal secara tambal sulam).

Sumber : Wikipedia

Udon

Udon (うどん,饂飩) adalah salah satu jenis mi yang sudah dikenal di Jepang sejak dulu, dibuat dari tepung terigu dan berbentuk tebal serta agak lebar.


Definisi

Sesuai standar JAS, udon berbentuk bulat seperti pipa harus berdiameter di atas 1,7 mm, sedangkan udon berbentuk pipih harus memiliki lebar di atas 1,7 mm. Hiyamugi terlihat mirip dengan udon namun lebih langsing. Hiyamugi mempunyai diameter 1,2-1,7 mm dan ketebalan 1,0-2,0 mm. Selain disebut Hiyamugi, udon yang langsing juga disebut Hosoudon.

Tepung terigu berprotein sedang atau rendah diulen dengan air dan sedikit garam untuk membuat adonan udon. Setelah adonan dipotong-potong, udon bisa langsung direbus. Udon rebus biasanya dimakan bersama kuah yang dibuat dari dashi dengan tambahan kecap asin yang disebut tsuyu. Di Jepang bagian barat, kuah udon berwarna coklat muda hampir bening karena memakai kecap asin encer (usukuchi shōyu). Sedangkan di Jepang bagian timur, kuah udon berwarna gelap hampir hitam karena memakai kecap asin kental (koikuchi shōyu).

Di Jepang, udon merupakan makanan rakyat, berharga murah dan banyak dimakan sebagai pengganti nasi. Orang Jepang sejak dulu sudah akrab dengan udon dan sering dimakan beramai-ramai sewaktu ada keramaian atau perayaan. Variasi cara memasak dan jenis lauk yang digunakan berbeda-beda bergantung pada daerahnya di Jepang.

Sejarah

Di zaman kuno, udon dilafalkan sebagai "undon". Konon orang Jepang mengenalnya di abad pertengahan sebagai makanan asal Tiongkok. Sampai sekarang, pangsit (wonton) dalam dialek Wu ditulis sebagai 餛飩 dan dibaca sebagai undon.

Dalam kitab Engishiki, "undon" diperkenalkan sebagai salah satu jenis makanan dari dinasti Tang. Tapi "undon" zaman itu mungkin lebih dekat dengan pangsit, karena berupa daging dibungkus lembaran tepung yang digilas tipis.

Udon yang dikenal sekarang ini dulunya disebut Kirimugi, dan baru disebut "udon" sejak zaman Edo. Pada waktu itu, "udon" adalah nama untuk sejenis masakan berupa kirimugi yang dimakan dengan kuah hangat, atau didinginkan dengan air es setelah direbus.

Udon di berbagai daerah

Menurut pembagian yang dibuat orang awam, udon identik dengan Jepang bagian barat sedangkan soba identik dengan Jepang bagian timur. Pembagian model ini tidak sepenuhnya benar, banyak wilayah di Jepang bagian timur yang sekaligus mengenal soba dan udon.

Udon sudah dikenal luas penduduk Edo sejak zaman Edo. Di paruh pertama zaman Edo, soba berbentuk mi belum dikenal. Ketika orang masih menikmati tepung soba dalam bentuk Sobagaki, udon sudah merupakan mi yang populer. Tapi setelah dikenal mi dari

soba yang kepopulerannya diangkat rumah makan khusus soba (sobaya), udon tidak lagi merupakan makanan populer di Edo.

Di Tokyo dan sekitarnya, rumah makan khusus udon memang tidak banyak dijumpai dibandingkan di daerah Kansai. Sebaliknya di daerah Kansai hampir sulit ditemui rumah makan khusus soba. Di dalam menu penjual udon di daerah Kansai biasanya juga tersedia soba. Selain itu, rumah makan yang m

enyediakan soba sering menyebut dirinya rumah makan udon.

Kepopuleran Sanuki udon di tahun 2000 sempat membuka peluang bagi ekspansi restoran udon model waralaba di wilayah Kanto. Sayangnya, sejak tahun 2004 minat orang terhadap Sanuki udon terlihat cenderung menurun. Di daerah asal Sanuki udon di Prefektur Kagawa, hanya ada sedikit penjual udon yang mau memasukkan soba ke dalam menu.

Kuah

Kuah udon di daerah Kanto berbeda dengan kuah udon di daerah Kansai. Di daerah Kanto, kuah berwarna gelap dan terasa lebih asin. Sedangkan di daerah Kansai, kuah nyaris bening dan tidak asin.

Di daerah K

anto, kuah udon secara umum dibuat berdasarkan takaran untuk membuat kuah soba. Kuah udon ala Kanto dibuat dari campuran dashi dan kaeshi (mirin dan gula yang dimasak bersama kecap asin). Di daerah Kansai, kuah udon berupa dashi yang dibuat dari campuran berbagai bahan seperti: kombu, sababushi, katsuobushi, shiitake, dan niboshi yang sudah sedikit digongseng. Ditambah kecap asin encer yang warnanya tidak terlalu gelap, kuah udon yang dihasilkan berwarna hampir bening.

Kuah udon di daera

h Kanto sering dianggap terlalu asin bagi orang Kansai, bahkan dari cuma melihatnya saja. Orang asal Kansai sering tidak mau makan udon ala Kanto yang kuahnya berwarna gelap hingga dasar mangkok menjadi tidak kelihatan. Asin atau tidak asin sebenarnya tidak bisa ditentukan dari warna kuah. Kecap asin kental yang digunakan di daerah Kanto hanya memiliki aroma dan warna yang lebih pekat. Sedangkan kadar garam yang dikandung kira-kira hampir sama dengan kecap asin encer di daerah Kansai.

Sebagai jalan tengah, rumah makan udon di daerah Kanto perlu menuliskan udon yang dijualnya sebagai ala Kansai atau ala Kanto. Prefektur Shiga, Prefektur Gifu, Prefektur Aichi, dan Prefektur Shiz

uoka sering dipakai orang sebagai garis batas yang memisahkan udon ala Kansai dan udon ala Kanto. Di tempat-tempat tersebut bisa ditemui udon dalam dua versi.

Pembagian udon ala Kanto dan ala Kansai bisa juga ditemui di kios-kios penjual mi soba yang ada di dalam stasiun JR sepanjang jalur utama Tokaido. Kuah yang digunakan penjual soba di stasiun kereta api JR mulai dari stasiun Sekigahara ke arah timur, seperti Nagoya dan Gifu adalah kuah kental ala Kanto. Sebaliknya, penjual soba dari stasiun Sekigahara ke arah barat semuanya menggunakan kuah encer ala Kansai.

Jenis-jenis udon

Berdasarkan bentuk

  • Udon tebal (futo udon)
  • Udon tipis (hoso udon)
  • Udon kecil-kecil (himokawa udon)

Berdasarkan cara pembuatan

  • Teuchi (udon buatan tangan)
Adon an udon digilas tipis dan dipotong memakai pisau secara manual. Disebut juga Teuchi Udon, dan banyak ditawarkan rumah makan udon kelas menengah hingga kelas atas.
  • Kikaiuchi (udon buatan mesin)
Dibuat di pabrik dengan mesin otomatis sehingga harganya murah. Sebagian besar udon yang dijual di Jepang merupakan produksi pabrik.
  • Tenobe ( udon yang dilebarkan dengan tangan)
Udon jenis ini termasuk langka, dibuat dengan cara menarik-narik adonan dan melipatnya berkali-kali dengan menggunakan dua batang kayu atau sumpit panjang. Cara ini mirip dengan teknik pembuatan somen atau mi tradisional Tiongkok.

Berdasarkan bentuk fisik

  • Tama udon (udon bundar)
Udon m entah yang baru jadi direbus dengan air mendidih selama 1 menit. Setelah itu udon diangkat dan dibundarkan. Sebelum dimakan, udon masih harus direbus kembali dan ditiriskan. Udon jenis ini masih banyak mengandung air dan tidak tahan lama disimpan. Tama udon yang dimasukkan ke dalam kantong plastik disebut Yude udon (udon rebus) dan banyak dijual di pasar-pasar swalayan di Jepang.
  • Nama udon (udo n segar)
U don yang baru jadi, ditaburi tepung dan dibungkus. Udon segar biasanya lebih enak dari jenis udon lainnya, tapi tidak tahan lama disimpan. Selama belum direbus, tepung terigu yang dikandung udon terus mengalami proses pematangan. Udon segar harus segera dimasak karena cuma tahan beberapa hari saja. Sebelum dihidangkan, udon segar harus direbus dan ditiriskan airnya.
  • Hoshi udon (udon kering)
Udon yang dijadika n udon kering biasanya adalah hoso udon (udon tipis). Setelah jadi, udon dilipat sama panjang, berbentuk persegi empat dengan panjang sekitar 20 cm dan dike ringkan. Udon kering bisa tahan lama disimpan dan sebelum dimakan harus direbus terlebih dulu. Dibandingkan dengan udon segar, udon yang sudah dikeringkan rasanya tidak begitu enak. Udon jenis ini sering digunakan untuk membuat udon goreng yang disebut Yakiudon.
  • Reitō udon (udon beku)
Setelah direb us dengan air mendidih, udon langsung dibekukan. Jenis udon segar yang dibekukan tanpa direbus lebih dulu disebut Reitonama udon (udon segar beku). Air yang terkandung di dalam berbagai jenis mi akan mengembang bila dibekukan. Susunan molekul tepung terpecah-pecah sehingga rasa mi menjadi kurang enak. Agar udon beku y ang sudah direbus bisa kenyal kembali, produsen udon sering menambahkan tapioka atau zat tepung yang lain.
  • Udon instan
Udon instan y ang dijual dalam kemasan mangkok biasanya sudah digoreng dengan minyak atau mengalami proses freeze drying. Udon instan tahan lama dan bisa langsung dimakan setelah diseduh air panas. Udon instan yang tidak digoreng tapi dikeringkan dengan hembusan udara panas sering dianggap lebih enak.

Berdasarkan cara masak

Udon yang

disajikan panas-panas

  • Udon rebus
Setelah direbus dan ditiriskan, udon diletakkan di dalam mangkok dan diberi kuah yang panas. Di atasnya lalu diberi berbagai macam lauk. Di daerah Kanto, udon rebus yang di atasnya tidak diberi apa-apa disebut Kakeudon, sedangkan di daerah Kansai disebut Su-udon.
Udon kuah yang tidak diberi apa-apa merupakan cara menikmati udon yang paling umum di daerah Kansai. Udon yang lebih lunak lebih disukai di daerah Kansai, karena bisa menyera p kuah lebih banyak. Tapi di daerah Kansai juga terdapat banyak rumah makan Sanuki udon yang menyajikan udon yang lebih kenyal.
Udon y ang sudah direbus tidak ditiriskan dulu dan langsung disajikan di dalam pancinya yang disebut "kama". Udon dimakan sesuap demi sesuap dengan sumpit setelah sebelumnya dicelupkan dalam kuah yang ada di mangkok terpisah.
  • Bukkake ud on
Setelah dire bus, udon dicuci sekali dengan air dingin untuk menghilangkan lendir yang tersisa. Disajikan sewaktu masih hangat atau didinginkan lebih dulu. Udon disajikan di dalam mangkok dengan sedikit kuah kental yang dibuat dari dashi kombu d an kecap asin. Sebelum dimakan, udon perlu diaduk-aduk lebih dulu. Di atasnya sering dihias dengan telur puyuh mentah dan katsuobushi.
  • Nikomi udon
Udon yang dihidangkan di hotpot (mangkuk tanah liat) merupakan makanan musim dingin. Secara umum di Jepang dikenal sebagai Nabeyaki udon. Prefektur Aichi terkenal masakan udon bernama Misonikomi udon. Udon yang sudah direbus, digodok kembali di dalam kuah miso (hatchō miso) yang kental hingga rasa miso menyerap ke dalam udon dan dihidangkan panas-panas.

Udon yang disajikan dingin

  • Hiyas hi udon
Udon yang sudah direbus, didinginkan dulu dengan air es. Udon disajikan di dalam mangkok dan dituangi saus (tsuyu) yang juga dingin. Hiyashi udon merupakan makanan di musim panas. Dihidangkan bersama penyedap seperti daun bawang, parutan jahe, wijen, atau myōga.
  • Zaru udon
Udon yang sudah direbus, didinginkan dengan air es dan ditiriskan. Udon disajikan di atas nampan kecil dari bambu (zaru), sama seperti menghidangkan makanan yang disebut zarusoba. Sama seperti Hiyashi udon yang dinikmati di musim panas, zaru udon dimakan sesuap demi sesuap dengan sumpit setelah dicelupkan ke dalam kuah yang ada di mangkok terpisah.
  • Bukkake udon
Udon yang sudah didinginkan dengan air es dihidangkan di dalam mangkuk bersama saus (tsuyu) yang juga dingin. Di atasnya diletakkan berbagai macam gorengan (tempura) atau dimakan bersama parutan lobak.
  • Sarada udon (selada udon)
Udon dingin diletakkan di atas berbagai macam sayur-sayuran seperti ketimun, daun selada, dan tomat. Saus untuk selada (dressing) bisa berupa mayones atau campuran cuka dan keca p asin dengan rasa wijen.

Cara makan yang lain

Sebagai pengganti mi, udon dimasak seperti Yakisoba. Cara masak udon seperti ini baru dikenal sejak tahun 1970-an.
  • Age udon
Udon segar dipotong-potong sama panjang dan digoreng seperti french fries. Dimakan sebagai makanan ringan dengan taburan garam sewaktu minum bir.

Berdasarkan lauk

Su-udon (Kakeudon)

Udon setelah direbus diberi kuah dan dimakan tanpa lauk selain irisan daun bawang. Su-udon merupakan cara menikmati udon yang paling sederhana.

Warna kuah Su-udon berbeda antara versi Kansai dan Kanto.

Kayaku udon

Kayaku udon adalah udon dengan berbagai macam lauk yang diletakkan di atasnya. Di daerah Kansai, "kayaku" berarti lauk tapi istilah ini mungkin tidak dimengerti orang di daerah Kanto yang menyebut lauk sebagai "tanemono". Di beberapa tempat di Jepang bagian barat, udon jenis

ini dikenal sebagai "Okame udon," dengan lauk seperti naruto (irisan bakso ikan dengan sedikit warna merah jambu), spinacia dan daging ayam.

Kitsune udon

Aburage yang dimasak manis dengan kecap asin dan gula diletakkan di atas udon kuah. Kitsune udon merupakan makanan populer di daerah Kan

sai. Di beberapa daerah, udon kuah dengan aburage dikenal juga sebagai Tanuki udon.


Tsukimi udon

Udon diletakkan di dalam mangkuk, di atasnya diletakkan telur mentah dan disirim dengan kuah dashi yang panas. Dalam bahasa Jepang, "tsukimi" berarti "melihat bul

an", putih telur yang terkena kuah panas terlihat seperti awan dan kuning telur pada udon terlihat bulat seperti bulan.

Tempura udon

Udon kuah yang di atasnya diberi tempura (udang atau cumi-cumi) dan kakiage.

Tanuki ud

on dan Haikara udon

Di daerah Kanto, udon kuah dengan taburan tenkasu disebut Tanuki udon. Di daerah Kansai, hidangan yang sama disebut Haikara udon, sedangkan di Kyoto, Tanuki udon berarti udon kuah yang diatasnya diberi irisan aburage.

Kare udon

Kuah dibuat dari dashi ditambah bubuk kare dan sedikit dikentalkan dengan tambahan tepung. Daging yang digunakan adalah daging sapi.

Kare udon baru dikenal pada zaman Meiji, mulanya dianggap orang sebagai makanan luar biasa aneh. Tapi sekarang hampir semua penjual udon di Jepang menyediakan kare udon.

Kare udon sering tidak disukai orang karena mengotori baju sewaktu dimakan. Udon yang licin sulit diangkat dengan sumpit dan udon yang jatuh mencipratkan kuah kare ke baju. Celemek

sering disediakan rumah makan udon untuk tamu yang takut bajunya kotor akibat makan kare udon.

Niku udon

Udon kuah dengan lauk daging sapi yang dimasak dengan kecap asin. Di daerah Kanto, daging yang dipakai adalah daging babi.

Chikara udon

Chikara udon berarti "udon tenaga," berupa udon kuah dengan tambahan mochi di atasnya.

Shippoku udon

Udon kuah khas Kyoto dengan jamur shiitake yang sudah dimasak dengan kecap asin, kamaboko, dan fu.

Ankake udon

Udon dengan kuah yang dikentalkan dengan tepung. Udon jenis ini sering dijumpai di Kyoto dan dimakan bersama penyedap irisan daun bawang dan parutan jahe.

Penyedap

Udon biasanya dimakan bersama irisan daun bawang. Jenis daun bawang yang digunakan juga berbeda antara daerah Kansai dan daerah Kanto.

Sampai pertengahan zaman Edo, udon juga sering dimakan dengan merica. Selain itu, udon sering diberi taburan bubuk cabai (ichimi togarashi), bubuk cabai bercampur berbagai rempah (hichimi toga

rashi), dan parutan jahe.

Masakan udon berbagai daerah

Di berbagai daerah di Jepang terdapat banyak sekali variasi masakan udon, dan beberapa di antaranya yang terkenal:

Sumber : Wikipedia

Cara Membuat :

Udon Kuah Sawi Ayam

Jakarta - Sajian yang ini cocok untuk mereka yang sedang kurang sehat. Kuah yang panas sedikit pedas bakal membuat tubuh terasa segar. Sementara isinya juga komplet, ada sayuran, daging ay am dan juga mi. Badan akan terasa lebih segar dan nyaman setelah menyantap racikan mi yang satu ini!


Bahan:

500 g udon/mi basah, seduh air panas, tiriskan
Kuah:
2 sdm minyak sayur
2 siung bawang putih, memarkan
1/4 cm jahe, cincang kasar
100 g daging ayam sedikit lemak, iris tipis
750 ml kaldu ayam/air
2 batang daun bawang, potong-potong
100 g daun sawi putih, iris halus
1/2 sdt merica hitam, memarkan agak halus
1 sdt garam
Taburan:
2 batang kucai, potong halus

Cara membuat:
Kuah:

  • Tumis bawang putih dan jahe hingga harum.
  • Masukkan daging ayam, aduk hingga kaku.
  • Tuangi kaldu, masak hingga mendidih.
  • Tambahkan daun bawang dan sawi serta bumbu, rebus sebentar. Angkat.
  • Taruh udon dalam mangkuk saji.
  • Beri Kuah berikut isinya.
  • Sajikan panas.
Sumber : Detikfood.com

Udon Kuah Kental

Udon yang rasanya kenyal dan lentur, enak sekali diberi kuah kental, mirip lomie. Kali ini diberi kuah seafood plus kecap manis dan sayuran sehingga isinya sangat lengkap. Rasanya manis-manis gurih dan dijamin membuat perut hangat dan kenyang!

Bahan:
500 g udon basah/segar
50 g daun sawi hijau, potong 3 cm
3 buah jamur shitake, potong-potong
200 g labu kuning/kobucha, kukus, potong-potong
150 g wortel, iris serong tipis
1 butir telur ayam, kocok lepas
Kuah:
1 sdm minyak sayur
2 siung bawang putih, cincang halus
1/2 cm jahe, cincang halus
750 ml air
500 g kerang putih, cuci bersih
2 sdm kecap manis
1/2 sdt merica bubuk
1 sdt garam
1 sdt tepung kanji, larutkan dengan sedikit air

Cara membuat :
Kuah :

* Tumis bawang putih dan jahe hingga wangi.
* Tuangi air, didihkan. Masukkan kerang, masak hingga kerang terbuka.
* Tambahkan bumbu, didihkan.
* Masukkan sawi, jamur, wortel dan labu, didihkan hingga sayuran lunak.
* Tuangi telur kocok dan larutan kenaji sambil aduk-aduk hingga kental dna mendidih.
* Masukkan udon, didihkan kembali.
* Angkat, sajikan segera.

Sumber : Resep.we.id

MIE UDON JAMUR SHIITAKE

Bahan :

- 200 gr udon jepang atau mie sobasiap beli

- 2 sdt minyak wijen

- 2 sdt minyak sayur

- 6 irisan jahe segar

- 2 butir bawang merah, iris sangat tipis

- 8 butir jamur shiitake, potong batang, bersihkan, potong 4

- 2 sdt kaldu ayam

- 2 sdt soy sauce

- 3 ikat bayam, buang bagian batang yang keras

- 3 batang daun bawang, iris serong tipis panjang

Cara membuat :

  1. didihkan air, masukkan mie, masak hingga agak empuk ± 5 menit atau sesuai dengan petunjuk yang ada di kemasan, tiriskan, beri minyak wijen, sisihkan
  2. panaskan minyak di wajan, masukkan jahe, bawang merah, jamur, air, kaldu ayam, soy sauce, masak sampai mendidih
  3. masukkan bayam dan daun bawang, aduk – aduk dan angkat siramkan ke mie
  4. angkat dan hidangkan
Sumber : Resepmasakanmu.com

9.08.2008

Sashimi

Sashimi (刺身) adalah makanan Jepang berupa makanan laut dengan kesegaran prima yang langsung dimakan dalam keadaan mentah bersama penyedap seperti kecap asin, parutan jahe, dan wasabi.



Makanan laut segar seperti ikan, kerang, dan udang karang dihidangkan dalam bentuk irisan kecil yang mudah dimakan, sedang udang berukuran kecil ada yang hanya dikupas kulit dan dibuang kepalanya saja.

Tsuma adalah sebutan untuk bahan makanan penyerta yang bisa berupa lobak yang dipotong panjang-panjang dengan ukuran sangat halus, daun berwarna hijau yang disebut Oba (Aojizo), atau rumput laut seperti Wakame dan Tosakanori.

Sashimi juga berarti menikmati sesuatu dalam keadaan mentah, mulai dari potongan mentah daging Kuda (Basashi), daging ayam (Torisashi), hati ayam atau hati sapi, sampai pada potongan Konnyaku dan kembang tahu yang disebut Yuba.

Di daerah Kansai, sashimi lebih dikenal dengan sebutan O-tsukuri.

Sejarah

Ada pendapat yang mengatakan kebiasaan memakan potongan daging segar tanpa dimasak adalah sama tuanya dengan sejarah manusia, tapi kebiasaan ini bisa berlanjut atau hilang tergantung pada kondisi lingkungan tempat tinggal. Jepang merupakan negara kepulauan dengan hasil laut segar yang dapat dinikmati sepanjang tahun, sehingga kebiasaan menikmati makanan laut segar tanpa dimasak terus berlanjut. Ada juga pendapat yang mengatakan kata Sashimi berasal dari kata Namashishi (生肉 daging mentah) atau Namasuki (生切 potongan segar).

Jenis-jenis sashimi

  • Tsugatazukuri
Potongan-potongan ikan disusun di atas tubuh ikan yang dipertahankan bentuknya mulai dari bagian kepala hingga ekor. Sashimi jenis ini kebanyakan hanya dinikmati pada kesempatan istimewa.
  • Ikezukuri
Tsugatazukuri dengan ikan hidup yang dijadikan sashimi hanya beberapa saat sebelum dihidangkan.
  • Tataki
Potongan ikan yang digarang untuk beberapa saat di atas api sehingga terlihat matang di bagian luar, segar di bagian dalam. Tataki ikan cakalang (Katsuo) dimakan bersama saus Ponzu, parutan bawang putih dan irisan daun bawang.

Sumber : Wikipedia

9.05.2008

Kendo

Kendo (剣道 Kendō) adalah seni bela diri modern dari Jepang yang menggunakan pedang. Kendo berasal dari kata "Ken (剣)" yang artinya "Pedang", dan "Do (道)" yang artinya "Jalan". Jadi arti Kendo secara keseluruhan adalah suatu jalan/ proses disiplin diri yang membentuk suatu pribadi Samurai (侍) yang pemberani dan loyal. Kendo menggabungkan unsur-unsur bela diri, seni dan olah raga. Dalam latihan, Kendo menggunakan peralatan seperti:

  • Seragam: Kendo Gi dan Hakama
  • Pedang dari bambu (Shinai)
  • Bogu, yang terdiri dari:
    • Men (pelindung kepala)
    • Do (pelindung badan)
    • Kote (pelindung tangan)
    • Tare (pelindung paha dan kemaluan)




Latihan Kendo [(Keiko (恵子))] terdiri dari berbagai macam tujuan untuk mengembangkan diri. Seperti halnya bela diri lain, Kendo memerlukan disiplin tinggi dan dedikasi penuh untuk latihan, seperti etika (religi), postur tubuh dan teknik melangkah, dan cara mengayun pedang yang benar.

Teknik Kendo

Ada 4 jenis serangan dalam Kendo, yaitu:

  • 1. Men
    • Tebasan kepala. Sasaran tebasannya adalah dari ujung dahi sampai dagu.
  • 2. Kote
    • Tebasan tangan. Jika lawan menggunakan 'Chudan-no-kamae', maka sasaran adalah tangan kanan, tetapi jika lawan menggunakan 'jodan-no-kamae', sasarannya adalah tangan kiri. Jika lawan menggunakan dua pedang ('nito-ryu'), maka kedua lengan dapat dijadikan sasaran.
  • 3. Do
    • Tebasan badan. Sasarannya adalah sisi kiri atau kanan perut.
  • 4. Tsuki
    • Tusukan. Sasarannya hanyalah leher.
      • Untuk teknik Tsuki, sangat diperlukan keahlian tinggi dan pengaturan sasaran tusukan yang tepat, oleh karena itu jurus ini hanya boleh digunakan oleh anggota senior, dan tidak disarankan untuk digunakan pada saat pertandingan, kecuali telah disetujui oleh pelatih [Sensei (先生)]

Berikut ini adalah beberapa teknik latihan kendo:

  • Ashi-sabaki (Teknik melangkah)
    • Ayumi-ashi
    • Haraki-ashi
    • Okuri-ashi
  • Kihon (Teknik Dasar)
    • Seme
    • Suburi joge buri, sho-men, kote, dan do>
    • Joge buri
    • Sa-Yu Men pelipis kepala>
    • Shomen
    • Nikkado men
    • Haya suburi
    • Kiri kaeshi Sa-Yu-Men ke depan sebanyak empat kali, dilanjutkan Sa-Yu-Men ke belakang sebanyak lima kali, diakhiri dengan men biasa satu kali>
  • Waza (Teknik lanjutan)
    • Taiatari
    • Tsuba zeriai tsuba>
    • De-bana
    • Harai
    • Hiki taiatari)>
    • Kaeshi
    • Nuki
    • Suriage
  • Keiko (Latihan)
    • Uchikomi-geiko taiatari-hiki-men, taiatari-hiki-do, kemudian Men>
    • Kakari-geiko shidachi, motodachi hanya mengangkis atau menghindari serangan saja>
    • Jigeiko
    • Shiai-geiko

Kendo Championship

Seperti halnya bela diri lainnya, Kendo juga dipertandingkan baik secara Nasional maupun Internasional. Pertandingan Kendo [Shiai (試合)] merupakan pertandingan personal satu lawan satu, baik pertandingan antar laki-laki atau perempuan.

Point pertandingan adalah jika serangan mengenai target sasaran, (Men/Kote/Do/Tsuki), yang dilakukan dengan kesatuan antara semangat, pedang dan tubuh [ki-ken-tai-ichi]. Ini berarti agar suatu serangan bisa mendapatkan nilai, maka serangan tersebut harus mengenai sasaran yang tepat, disertai dengan langkah maju setelah serangan dilakukan [Zanshin (斬新)] dan teriakan sebagai bentuk ekspresi dari [(Kiai (気合))].

Sumber : Wikipedia


9.03.2008

Downloader Tools

Portable Mass Downloader 3.4
Tools downloader yang fleksibel, tanpa harus diinstal dan free registered /tanpa registrasi.
Download here




LimeWire Pro 4.12 with acceleration patch
Tools downloader dengan fitur search engine untuk mencari file musik, gambar, video, maupun program dengan mudah.
Program ini juga dilengkapi dengan acceleration patch untuk meningkatkan performa LimeWire.
Download here



Conceiva_Download Studio 5.1.0.0
Download Studio mampu berintegrasi dengan browser seperti Mozilla, Opera, dan Internet Explorer serta dilengkapi dengan fitur Url sniffer & click monitoring. Porgram ini juga bisa mendownload file dari rapidshare, megaupload, dll.
Download here

9.01.2008

Mie Ramen

Ramen (bahasa Jepang: 拉麺;ラーメン) adalah masakan mie kuah Jepang yang berasal dari Tiongkok. Orang Jepang juga menyebut ramen sebagai Chuka soba (中華そば; soba dari Tiongkok) atau Shina soba (支那そば) karena soba atau o-soba dalam bahasa Jepang sering berarti mie.


Ciri khas

Rebusan mie hasil buatan tangan atau buatan mesin diceburkan ke dalam sebuah mangkuk (cawan) berisi kuah yang dibuat dari berbagai jenis kaldu(umumnya dengan dasar kaldu babi). Pada umumnya charsiu, menma dan irisan daun bawang ditambahkan di atas mie sebagai lauk atau penyedap.

Mie yang biasanya berwarna kuning dibuat dari tepung terigu dengan kadar gluten tinggi ditambah air dan bahan kimia tambahan seperti potasium karbonat, natrium karbonat dan kadang-kadang asam fosfat. Bahan-bahan kimia yang bersifat alkali mengubah sifat alami gluten dalam tepung terigu dan membuat mie menjadi kenyal sekaligus mengaktifkan senyawa flavonoid yang terkandung dalam tepung terigu sehingga mie berwarna kuning. Perbandingan air dan tepung terigu adalah kira-kira 1 : 35%, semakin banyak air maka semakin lunak pula mie yang dihasilkan.

Pada zaman dulu pembuatan mie di Tiongkok menggunakan air asin dari danau Kan di pedalaman Mongolia yang mengandung garam mineral alami. Di Jepang, bahan kimia tambahan untuk membuat mie sampai sekarang ini masih disebut Kansui (鹹水, secara harafiah: air dari danau Kan). Seusai Perang Dunia ke-2, bahan kimia tambahan untuk mie yang berbahaya untuk kesehatan banyak beredar di pasaran, tapi sekarang bahan kimia tambahan sudah diatur dalam standar JAS. Bahan kimia tambahan untuk mie juga mempunyai bau tidak enak yang sering tidak disukai orang, sehingga di Jepang mulai terdapat mie yang menggunakan telur sebagai pengganti bahan kimia.

Kuah

Ramen adalah makanan rakyat banyak di Jepang. Kuah ramen mempunyai banyak sekali variasi rasa yang ditentukan oleh jenis-jenis kaldu yang digunakan, bumbu dan lauk yang ditambahkan di atas mie. Bahan-bahan produksi lokal dari berbagai daerah sering digunakan untuk menghasilkan rasa lokal yang khas dan disukai penduduk setempat.

Kaldu untuk kuah bisa diambil dari campuran berbagai bahan seperti tulang babi, tulang sapi, tulang ayam, katsuobushi, sababushi, niboshi, konbu, kacang kedelai gongseng, jamur shiitake, bawang bombay atau daun bawang.

Ramen bisa digolongkan berdasarkan jenis-jenis kuah misalnya kuah rasa kecap asin, kuah rasa tonkotsu, kuah rasa shio (garam) dan kuah rasa miso

Kuah rasa shoyu (kecap asin Jepang)

Rasa yang paling populer di Jepang khususnya di pulau Honshu. Kuah berasal dari rebusan tulang ayam dan sayur-sayuran. Kuah berwarna sedikit coklat karena saus dengan bahan utama kecap asin yang dituang di dasar mangkok. Sebagai penyedap biasanya ditambahkan merica dan minyak rayu (minyak cabe dan bumbu-bumbu lain).

Kuah rasa tonkotsu (tulang babi)

Kuah berwarna putih agak kental, gurih, berminyak-minyak karena kaldu dari tonkotsu. Rasa tonkotsu berasal dari pulau Kyushu. Rasa kuah tidak begitu asin dan kadang-kadang ada juga kuah yang berwarna putih kecoklatan. Di Tokyo dikenal Tonkotsu Shoyu Ramen yang kuahnya merupakan perpaduan saus kecap asin ditambah kuah tonkotsu yang sangat kental.

Kuah rasa shio (garam)

Kuah berbumbu garam berwarna hampir bening, contohnya adalah Hakodate Ramen yang terkenal. Asal-usulnya adalah masakan mie ala Tiongkok yang diperkenalkan sebagai Hokkaido Ramen di tahun 1933. Jika dibandingkan dengan rasa jenis ramen lainnya, bahan-bahan kaldu pada kuah rasa shio lebih terasa.

Kuah rasa miso (tauco Jepang)

Kuah berbau harum yang berasal dari kaldu tulang ayam dengan tambahan miso. Konon Ramen rasa miso diciptakan oleh penggemar makan kelas berat yang ingin menikmati ramen bersama sup miso.

Lapisan atas

Di atas ramen umumnya ditambahkan beraneka ragam lauk yang bisa berupa charsiu, menma, narutomaki sebagai hiasan, telur rebus, sayuran hijau (seperti bayam), irisan daun bawang dan nori. Telur biasanya berwarna coklat karena direbus dalam bekas rebusan charsiu.

Penyedap bisa berupa irisan daun bawang dalam jumlah banyak yang digoreng sebentar dalam minyak atau irisan bagian daun bawang yang berwarna putih.

Sejarah

Menurut catatan sejarah Tokugawa Mitsukuni (Mito Komon) sering disebut sebagai orang Jepang yang pertama kali makan ramen. Masakan mie kuah ala Tiongkok dipersembahkan untuk Tokugawa Mitsukuni oleh seorang ilmuwan Konfusius yang sedang dalam pengasingan dari dinasti Ming sewaktu diundang untuk datang ke wilayah Mito.

Konon ramen baru bisa dinikmati rakyat banyak pada zaman Meiji setelah ramen masuk dalam menu restoran-restoran di kawasan permukiman penduduk Tionghoa kota Kobe dan Yokohama. Penjelasan lain mengatakan bahwa ramen yang dikenal di Jepang sekarang ini berasal dari Shio Ramen yang diperkenalkan di Hokkaido pada zaman Taisho.

Penyebaran mie kuah di Jepang secara garis besar terdiri dari dua aliran:

  • Aliran mie kuah yang terdapat dalam menu restoran yang dimiliki imigran dari Tiongkok, misalnya mie kuah dengan tauge, mie kuah tanpa lauk (tanmen), mie pangsit kuah, atau mie ala Kanton. Ramen dengan rasa miso atau rasa shio juga banyak dicantumkan dalam menu. Pada umumnya masakan mie

    yang dihidangkan restoran-restoran ini mempunyai banyak variasi.
  • Aliran mie kuah yang dijual pedagang kaki lima di waktu malam yang kemudian membuka restoran dengan menu khusus ramen. Pedagang kaki lima yang berkeliling menjajakan ramen dengan gerobak dorong sudah ada sejak zaman Edo. Konon pedagang keliling zaman membunyikan terompet Charamela untuk mengalunkan not-not "sol la si - sol la - sol la si la sol la -" sehingga pedagang Ramen keliling dalam bahasa Jepang sering disebut Charumera. Pada zaman sekarang pedagang Ramen keliling sudah menggunakan kaset sebagai pengganti terompet Charamela dan banyak banyak yang menggunakan mobil dengan membawa kursi untuk mangkal di tempat-tempat ramai.

Bagi orang Jepang, berbagai daerah dengan bermacam-macam ramen yang khas menjadi daya tarik pariwisata tersendiri. Pada tahun 1980-an, pemerintah daerah di Jepang mulai mempromosikan keunikan ramen yang terdapat di wilayahnya untuk membangkitkan perekonomian. Promosi antara lain dilakukan lewat artikel di majalah-majalah. Salah satu promosi yang dianggap berhasil adalah promosi Saporro Ramen yang mengundang banyak wisatawan dalam negeri Jepang untuk datang ke Hokkaido. Keunikan ramen yang dimiliki berbagai daerah di Jepang memiliki nilai komersial yang tinggi, sehingga terbit buku-buku laris mengenai ramen dan paket wisata untuk berkeliling menikmati ramen dari penjual ramen yang terkenal.

Di banyak kota-kota di dunia seperti di Hong Kong sekarang ini banyak ditemui restoran mie yang menjual ramen ala Jepang. Di New York mulai terdapat beberapa penjual ramen yang menyesuaikan rasa ramen dengan selera orang Amerika agar bisa mengikuti jejak sushi yang sudah lebih dulu dikenal sebagai makanan kelas tinggi.

Sumber : Wikipedia

Berikut cara membuatnya (gw kutip dari forum Yahoo)

Bahan:
2 sdm minyak sayur
2 siung bawang putih, cincang halus
1/2 cm jahe, cincang
50 g paprika hijau , iris memanjang
100 g daging sapi sukiyaki/daging has sapi, iris tipis
1 liter air
3 sdm kecap asin
1 sdm kecap manis
1/2 sdt merica bubuk
150 g mi telur kering

Cara membuat:
# Panaskan minyak, tumis bawang putih dan jahe hingga kuning dan harum.
# Masukkan paprika, aduk hingga layu.
# Tambahkan irisan daging, aduk hingga berubah warna dan kaku.
# Tuangi air, tambahkan bumbu. Aduk hingga mendidih.
# Masukkan mi kering, masak hingga mi lunak. Angkat.
# Sajikan panas.